Selasa, 26 Oktober 2010

Teknologi Informasi Sebagai Keunggulan Kompetitif

Teknologi informasi merupakan suatu proses perkembangan teknik, metode dan media komunikasi untuk bertukar informasi antar manusia. Pada awalnya manusia bertukar informasi melalui bahasa. Melalui bahasa orang lain dapat memahami informasi apa yang kita sampaikan. Dengan bahasa orang dapat menerima informasi namun jangkauan informasi yang disampaikan tersebut sangatlah terbatas baik secara ruang ataupun waktu. Kita menyampikan sesuatu melalui bahasa pada suatu saat mungkin hanya dapat menjangkau pada beberapa puluh orang saja.

Lingkungan suatu perusahaan terdiri dari delapan elemen. Elemen-elemen tersebut menggambarkan organisasi atau perseorangan, serta mencakup para pemasok, pelanggan, serikat buruh, masyarakat keuangan, pemegang saham atau pemilik, pesaing, pemerintah dan masyarakat global. Elemen-elemen ini membentuk supersistem yang lebih besar yang disebut masyarakat. Sumber daya mengalir antara perusahaan dan elemen-elemen lingkungan.

Keunggulan kompetitif perusahaan dapat dibangun di atas salah satu dari tiga disiplin nilai :
1. Operational excellence (operasional prima).
Perusahaan berupaya mencapai biaya paling efisien pada setiap proses bisnis yang menghasilkan kualitas jasa dan barang sesuai harapan pelanggan.
2. Customer intimacy (keakraban dengan pelanggan).
Mempertahankan bisnis dengan menunjukkan pemahaman luar biasa pada kebutuhan dan harapan pelanggan melebihi rata-rata kompetitor.
3. Product leadership (produk atau layanan yang senantiasa inovatif dan terdepan).
Perusahaan yang menggunakan strategi ini membangun keunggulan kompetitif dengan terus-menerus menciptakan produk atau layanan yang paling canggih, paling baik, paling inovatif.

ada enam kunci yang harus dilakukan perusahaan untuk membuat dan mendukung kegiatan ini:
• Upaya inovasi langsung oleh eksekutif yang menguasai dalam bidang pengetahuan.
• Mendorong otonomi individu untuk memberikan ruang bagi pengembangan pengetahuan
• Konstan mempertahankan rasa urgensi untuk menghindarkan atau menghilangkan kebiasaanyang buruk
• Memastikan informasi umpan balik
• Melibatkan sebanyak mungkin individu dalam proses berfikir
• Menerapkan manajemen menengah-atas-bawah ,yang melihat manajer menengah sebagai posisi terbaik untuk membentuk sintesis yang realistis eksekutif ,aspirasi dan oprasional.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Terakhir

Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all